Sebelumnya : Hunter x Hunter Chapter 154
Untuk mendapatkan kartu nomor dua, mereka pergi menuju kota Soufurabi menggunakan Accompany. Dan akhirnya, merekapun sampai di sana kota pelabuhan yang ada di dekat laut itu.
"Sudah sampai."
"Jadi ini ya, Soufurabi." Ucap Gon.
"Benar-benar kota yang besar."
"KIta harus cepat mengumpulkan informasi. Tapi pertama, kita bekerja sama. Aku akan menjelaskan cara untuk mendapat kartunya lagi." Kazusuuru menggambarkan suatu skema rencana di tanah.
"Pada umunya, proses untuk mendapatkan kartu ranking SS adalah sebagai berikut :
1. Kita mengumpulkan informasi dengan menggunakan kata kunci Coastline of One Tsubo.
2. Seseorang akan muncul dan menawarkan kita informasi dengan suatu persyaratan.
3. Penuhi persyaratannya, dan sebelumnya pastikan kalau informasi itu benar.
4. Kalau informasinya salah, kita akan kembali ke langkah satu. Kalau benar, baru kita penuhi persyaratannya.
5. Kita mendapat kartunya.
Saat seseorang sudah menemukan seseorang yang akan memberitahu kita, seperti langkah dua, kita akan berkumpul lagi. Dan aku sarankan, sebaiknya kalian memperhatikan karakter yang diam di satu tempat dan tidak bergerak."
Setelahnya, masing-masing kelompok berpencar untuk mencari informasi. Di sisi Gon ...
"Banyak sekali orang di sini." Ucap Killua.
"Kalau begitu, ayo cepat dan mulai bertanya." Ucap Gon.
"Benar, kita mulai dengan rumah yang ada di ujung jalan ke rumah di sebelahnya dan seterusnya. Mungkin saja ada karakter yang akan memberi kita informasi penting setelah mengunjunginya beberapa kali. Jadi bersiaplah untuk kemungkinan terburuknya, ini bisa memakan waktu berminggu-minggu." Jelas Killua.
"Ya!"
"Hai, sepertinya informan yang dimaksud sudah ditemukan." Goreino menghampiri mereka.
"Benarkah!?" Ternyata tak perlu sampai berminggu-minggu.
Kelompok yang menemukan informan itu adalah kelompok Yabibi, tapi, informan itu hanya berkata, "Lebih baik kalian berhenti mencari Coastline of One Tsubo. Kalaupun kalian punya beberapa nyawa, itu tak akan cukup untuk mendapatkannya."
"Kalau anda tahu sesuatu, bisa beritahu kami?"
"Aku tak tahu apa-apa. Tidak tahu apa-apa adalah pilihan yang paling aman." Jelasnya.
Namun ternyata, informannya tak hanya satu, banyak yang menyebut-nyebut Coastline namun pada akhirnya tak bisa menjelaskan. Misalnya saja informan lain yang ditemui kelompok Asuta, "Aku pernah dengar tentang itu. Tapi kupikir orang yang lebih tahu dariku sudah tak ada lagi di dunia ini."
"Lagi-lagi informan lain."
"Wow, banyak sekali."
"Tapi tak ada satupun yang berguna."
"Ini aneh. Beberapa bulan yang lalu, kami menyelidiki kota ini, tapi tak ada satupun yang memberitahu." Ucap salah seorang anggota kelompok Kazusuuru.
"Apa mungkin ada persyaratan waktu? Dulu tak ada event spesial yang terjadi di sini kan?"
"Ya, mungkin saja, ayo kita lajutkan pencarian."
Mereka terus mencari. Sampai akhirnya, kelompok Kazusuuru berhasil menemukan informan wanita yang benar-benar tahu. "Mungkin aku bisa memberitahu kalian ..." Ucapnya.
"Eh!? Tolong beritahu kami!"
"Bajak laut menguasai kota ini. Dikatakan bahwa di suatu tempat di laut, terdapat dua yang tenggelam, disebut sebagai kediaman Dewa Laut. Coastline of One Tsubo mungkin saja adalah pintu masuknya. Bermacam-macam harta karun ada di sana. Aku dengar legenda gua tenggelam ini. Beberapa tahun yang lalu, saat kelima belas bajak laut datang ke kota ini, Razer dan 14 Rekan Iblisnya." Jelas wanita itu. "Para nelayan kota ini menjalani penyiksaan dan lalu dibunuh, semua yang tahu lokasi dari Coastline of One Tsubo, seperti ayahku dan kakakku. Kalau kalian bisa mengusir mereka, aku akan memberitahu lokasi Coastline of One Tsubo yang aku dengar dari kakakku."
Setelah mendapat informasi ini, Kazusuurupun meminta semuanya untuk berkumpul dan membagikannya.
"Kemajuan kita benar-benar hebat. Dulu aku tak pernah berpikir kalau gadis itu akan memberitahu kita."
"Hmm, Razer dan 14 Rekan Iblisnya, mungkin saja in masalah persyaratan jumlah pemain." Ucap salah seorang rekan kelompok Asuta.
"Eh?"
"Totalnya ada lima belas bajak laut, dan kebetulan jumlah kita ada lima belas juga."
"Hmm, jadi harus ada lima belas orang yang berkumpul ya."
"Tapi, bagaimana cara mereka mengetahuinya?"
"Kurasa dengan Accompany!" Ucap Killua.
"Ah? Iya ya ... Kalau ada lebih dari lima belas orang yang datang ke sini menggunakan Accompany, mungkin itu akan memicu persyaratannya."
"Begitu ya ... Jadi mungkin itu penyebab kenapa kita tak bisa mendapat informasi sebelumnya."
"Lalu, kita yang pertama kali tahu ya?"
"Cukup canggung." Ucap Goreino.
"Eh?"
"AH, bukan apa-apa." Ucap lelaki itu lagi.
"Tolong beritahu kami tempat tinggal bajak laut itu." Pinta Kazusuuru ke gadis informan tadi. Kemudian, iapun memberitahukan markas mereka.
Di markasnya, sebuah bar, tampak para bajak laut bertopi unik sedang minum-minum minuman keras. Dan saat itulah, orang-orang itu datang.
"Apa yang kalian mau? Lami sudah menahan tempat ini hari ini, jadi sebaiknya kalian pergi!" Ucap salah seorang dari mereka, seorang bajak laut bertubuh gemuk besar.
"Kami datang untuk berbicara dengan kalian. Maukah kalian pergi meninggalkan tempat ini?" Ucap Kazusuuru terang-terangan. "Hahaha!" Mereka malah tertawa.
"Sudah lama sekali sejak kami mendengar kata-kata itu terakhir kali!!! Tulang belulang orang yang menyebutnya masih ada di pantai kok!!"
"Aku jadi ingin melakukannya lagi padamu sekarang." Lelaki gemuk itu menghampiri mereka. Kemudian ia berkata, "Yang bisa menentukannya adalah bos kami. Tapi, tak perlu dibicarakan, mari kita tentukan dengan kemampuan kita."
Lelaki gemuk besar itu membuat sebuah lingkaran api yang mengelilingi tubuhnya.
"Kalau kalian berhasil mengeluarkanku dari lingkaran api ini, aku akan membiarkan kalian bertemu dengan bos kami." Orang itu menantang mereka untuk bermain sumo.
Bersambung ke Hunter x Hunter Chapter 156
KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD
Untuk mendapatkan kartu nomor dua, mereka pergi menuju kota Soufurabi menggunakan Accompany. Dan akhirnya, merekapun sampai di sana kota pelabuhan yang ada di dekat laut itu.
"Sudah sampai."
"Jadi ini ya, Soufurabi." Ucap Gon.
"Benar-benar kota yang besar."
"KIta harus cepat mengumpulkan informasi. Tapi pertama, kita bekerja sama. Aku akan menjelaskan cara untuk mendapat kartunya lagi." Kazusuuru menggambarkan suatu skema rencana di tanah.
"Pada umunya, proses untuk mendapatkan kartu ranking SS adalah sebagai berikut :
1. Kita mengumpulkan informasi dengan menggunakan kata kunci Coastline of One Tsubo.
2. Seseorang akan muncul dan menawarkan kita informasi dengan suatu persyaratan.
3. Penuhi persyaratannya, dan sebelumnya pastikan kalau informasi itu benar.
4. Kalau informasinya salah, kita akan kembali ke langkah satu. Kalau benar, baru kita penuhi persyaratannya.
5. Kita mendapat kartunya.
Saat seseorang sudah menemukan seseorang yang akan memberitahu kita, seperti langkah dua, kita akan berkumpul lagi. Dan aku sarankan, sebaiknya kalian memperhatikan karakter yang diam di satu tempat dan tidak bergerak."
Setelahnya, masing-masing kelompok berpencar untuk mencari informasi. Di sisi Gon ...
"Banyak sekali orang di sini." Ucap Killua.
"Kalau begitu, ayo cepat dan mulai bertanya." Ucap Gon.
"Benar, kita mulai dengan rumah yang ada di ujung jalan ke rumah di sebelahnya dan seterusnya. Mungkin saja ada karakter yang akan memberi kita informasi penting setelah mengunjunginya beberapa kali. Jadi bersiaplah untuk kemungkinan terburuknya, ini bisa memakan waktu berminggu-minggu." Jelas Killua.
"Ya!"
"Hai, sepertinya informan yang dimaksud sudah ditemukan." Goreino menghampiri mereka.
"Benarkah!?" Ternyata tak perlu sampai berminggu-minggu.
Kelompok yang menemukan informan itu adalah kelompok Yabibi, tapi, informan itu hanya berkata, "Lebih baik kalian berhenti mencari Coastline of One Tsubo. Kalaupun kalian punya beberapa nyawa, itu tak akan cukup untuk mendapatkannya."
"Kalau anda tahu sesuatu, bisa beritahu kami?"
"Aku tak tahu apa-apa. Tidak tahu apa-apa adalah pilihan yang paling aman." Jelasnya.
Namun ternyata, informannya tak hanya satu, banyak yang menyebut-nyebut Coastline namun pada akhirnya tak bisa menjelaskan. Misalnya saja informan lain yang ditemui kelompok Asuta, "Aku pernah dengar tentang itu. Tapi kupikir orang yang lebih tahu dariku sudah tak ada lagi di dunia ini."
"Lagi-lagi informan lain."
"Wow, banyak sekali."
"Tapi tak ada satupun yang berguna."
"Ini aneh. Beberapa bulan yang lalu, kami menyelidiki kota ini, tapi tak ada satupun yang memberitahu." Ucap salah seorang anggota kelompok Kazusuuru.
"Apa mungkin ada persyaratan waktu? Dulu tak ada event spesial yang terjadi di sini kan?"
"Ya, mungkin saja, ayo kita lajutkan pencarian."
Mereka terus mencari. Sampai akhirnya, kelompok Kazusuuru berhasil menemukan informan wanita yang benar-benar tahu. "Mungkin aku bisa memberitahu kalian ..." Ucapnya.
"Eh!? Tolong beritahu kami!"
"Bajak laut menguasai kota ini. Dikatakan bahwa di suatu tempat di laut, terdapat dua yang tenggelam, disebut sebagai kediaman Dewa Laut. Coastline of One Tsubo mungkin saja adalah pintu masuknya. Bermacam-macam harta karun ada di sana. Aku dengar legenda gua tenggelam ini. Beberapa tahun yang lalu, saat kelima belas bajak laut datang ke kota ini, Razer dan 14 Rekan Iblisnya." Jelas wanita itu. "Para nelayan kota ini menjalani penyiksaan dan lalu dibunuh, semua yang tahu lokasi dari Coastline of One Tsubo, seperti ayahku dan kakakku. Kalau kalian bisa mengusir mereka, aku akan memberitahu lokasi Coastline of One Tsubo yang aku dengar dari kakakku."
Setelah mendapat informasi ini, Kazusuurupun meminta semuanya untuk berkumpul dan membagikannya.
"Kemajuan kita benar-benar hebat. Dulu aku tak pernah berpikir kalau gadis itu akan memberitahu kita."
"Hmm, Razer dan 14 Rekan Iblisnya, mungkin saja in masalah persyaratan jumlah pemain." Ucap salah seorang rekan kelompok Asuta.
"Eh?"
"Totalnya ada lima belas bajak laut, dan kebetulan jumlah kita ada lima belas juga."
"Hmm, jadi harus ada lima belas orang yang berkumpul ya."
"Tapi, bagaimana cara mereka mengetahuinya?"
"Kurasa dengan Accompany!" Ucap Killua.
"Ah? Iya ya ... Kalau ada lebih dari lima belas orang yang datang ke sini menggunakan Accompany, mungkin itu akan memicu persyaratannya."
"Begitu ya ... Jadi mungkin itu penyebab kenapa kita tak bisa mendapat informasi sebelumnya."
"Lalu, kita yang pertama kali tahu ya?"
"Cukup canggung." Ucap Goreino.
"Eh?"
"AH, bukan apa-apa." Ucap lelaki itu lagi.
"Tolong beritahu kami tempat tinggal bajak laut itu." Pinta Kazusuuru ke gadis informan tadi. Kemudian, iapun memberitahukan markas mereka.
Di markasnya, sebuah bar, tampak para bajak laut bertopi unik sedang minum-minum minuman keras. Dan saat itulah, orang-orang itu datang.
"Apa yang kalian mau? Lami sudah menahan tempat ini hari ini, jadi sebaiknya kalian pergi!" Ucap salah seorang dari mereka, seorang bajak laut bertubuh gemuk besar.
"Kami datang untuk berbicara dengan kalian. Maukah kalian pergi meninggalkan tempat ini?" Ucap Kazusuuru terang-terangan. "Hahaha!" Mereka malah tertawa.
"Sudah lama sekali sejak kami mendengar kata-kata itu terakhir kali!!! Tulang belulang orang yang menyebutnya masih ada di pantai kok!!"
"Aku jadi ingin melakukannya lagi padamu sekarang." Lelaki gemuk itu menghampiri mereka. Kemudian ia berkata, "Yang bisa menentukannya adalah bos kami. Tapi, tak perlu dibicarakan, mari kita tentukan dengan kemampuan kita."
Lelaki gemuk besar itu membuat sebuah lingkaran api yang mengelilingi tubuhnya.
"Kalau kalian berhasil mengeluarkanku dari lingkaran api ini, aku akan membiarkan kalian bertemu dengan bos kami." Orang itu menantang mereka untuk bermain sumo.
Bersambung ke Hunter x Hunter Chapter 156

Comments
Post a Comment