Sebelumnya : Hunter x Hunter Chapter 155
Anggota bajak laut bertubuh besar itu menantang mereka. "Pertarungan dianggap dimulai setelah kau memasuki lingkaran api ini. Dan, aku tak peduli kalau kalian semua mau langsung masuk sekaligus. Kalau kalian berhasil membuatku keluar dari lingkaran ini, aku akan membiarkan kalian bertemu dengan bos kami."
"Membuat dia keluar dari arena? Menarik." Ucap salah seorang dari mereka, lelaki botak bernama Zeho.
"Zeho!?"
"Ini pertarungan kekuatan. Karena aku tipe kekuatan, serahkan saja padaku." Ucapnya dan kemudian memperbesar ototnya. "Haaah!!!!!" Tampak begitu kekar.
Akan tetapi, dalam hati Killua berkata, "Tak akan berhasil. Jelas sekali kalau dia kurang latihan. Menghabiskan waktu yang lama hanya untuk ren serendah itu, bodoh sekali."
"Hyaaahhh!!!!!" Zeho maju dan langsung mendorong tubuh bajak laut besar itu. Akan tetapi, lawannya sama sekali tak bergeser. "Lumayan juga ..." Ucapnya santai.
"Meskipun aku tak menggunakan nen, aku pasti bisa menang dengan mudah." Ucap Killua.
Krtakkkk!!! Bajak laut itu mencengkram erat tubuh Zeho. "Gyaahhhh!!!!!!"
Selanjutnya, dengan kejam ia membawa Zeho ke dalam kobaran api. "Gyaah! Panas, lepaskan aku!!! Aku menyerah!!!"
Meski begitu, bajak laut besar itu terus saja membakarnya.
Hal ini membuat Gon kesal, dan kemudian dengan cepat menendang tubuh bajak laut itu.
"Aakh!" Zeho selamat.
"Cih!" Bajak laut itu kesal.
"Dia sudah bilang kalau dia menyerah kan? Kenapa kau tak melepaskanya!?" Ucap Gon kesal.
"Oh? Aku lupa menjelaskan. Kau kalah hanya kalau sudah keluar dari lingkaran api, aku tak bilang kalau ada peraturan yang menyerah itu kalah. Dan, tadi kau masuk untuk menyerangku kan, dan lalu kau keluar, jadi kau dianggap kalah dan tak boleh melawanku lagi."
"Eeh? Sial! APa tak ada kesempatan untukku satu kali lagi?"
"Fufufu, lagipula nak, meski kau mencobanya kau tak akan mampu membuat tubuhku berpindah sama sekali." Ucap bajak laut itu.
"Gon, hentikan." Ucap Killua.
"Eeh? Kenapa!?"
"Aku tahu kau mau menggunakan senjata andalanmu, tapi sekarang kondisinya buruk." Bisik Killua. "Ng?" Gon masih tak mengerti. Kemudian Killua menjelaskan, "Terlalu ada banyak orang di sini, harusnya kau merahasiakan tehnikmu dulu kan."
"Tapi kalau bukan kita, yang lain akan kalah." Ucap Gon.
"Tenang, serahkan saja padaku." Killua maju.
"Kakek tua, aku cukup kuat lho, tak apa kan?" Tantang Killua.
"Huh, kapanpun kau mau, bocah."
Killua maju, tapi bukannya masuk ke dalam lingkaran, ia malah memutar dan menemui rekan bajak laut itu yang menunggu di belakang. "Apa kau pemilik bar ini?"
"Memangnya tampangku seperti pemilik bar ya? Pemiliknya Onenne, dia sedang ke belakang."
"Oh, aku bayar ini nanti ya?" Killua mengambil sebotol minuman keras.
"Hei bocah, apa yang kau lakukan?"
Killua membuka botol itu, kemudian dengan cepat. Hap! Dia sudah ada di atas kepala bajak laut itu.
"!!?" Belum sempat menghindar atau apa, Killua langsung menumpahkan minuman keras itu ke wajahnya.
Kemudian, ia membuatnya terbakar. "Arkhh!!!!" Bajak laut itu berteriak kepanasan.
"Bopobo!!!" Teriak khawatir teman-temannya.
"Jangan mendekat!" Bentak Killua. "Pertarungan masih belum selesai. Dia sendiri kan yang bilang kalau hanya yang keluar arena ini yang kalah?"
"Arkghhhh!!! Padamkan, padamkan!" Dengan terpaksa lelaki itupun mengguling-gulingkan dirinya sendiri keluar arena dan meminta rekan-rekannya untuk membantu memadamkan api itu.
Setelahnya, si bajak laut tampak kesal. "Kau!! Bocah!!!!!" Ia tak bisa menerima kekalahannya itu, dan kemudian bersiap untuk kembali menyerang Killua.
"Ya ampun ..." Killua tenang-tenang saja, dan bersiap untuk melawan. Akan tetapi, sebelum Killua sendiri yang menyerangnya, salah seorang rekan bajak laut itu menendangnya. Ya, ia ditendang oleh temannya sendiri.
"Kau sudah berjanji kan? Jadi tepatilah!" Ucap rekan bajak laut itu.
"Ya, maaf ..." Ucap Bepobo.
"Ikuti aku, aku akan mengantar kalian bertemu dengan boss."
Setelahnya, mereka diantar menuju ebuah mercusuar yang terletak di ujung pantai. "Ini adalah mercusuar yang kami buat sebagai benteng. Kami bisa memeriksa semua kapal yang menyusup dari sini." Jelas salah seorang bajak laut.
Sementara itu, Bepobo terlihat masih kesal dengan Killua. "Bajingan kau bocah, akan ku bunuh kau nanti!"
"Oh?" Killua hanya membalas dengan senyuman khasnya.
Setelahnya, mereka masuk ke dalam bangunan itu. Dan di sana, terdapat suatu ruangan olah raga, semacam gym, dan di dalamnya terlihat Razer sedang berlatih.
"Siapa orang-orang inI?" Tanya Razer, bos para bajak laut itu, yang sekaligus merupakan seorang Game Master.
"Tamu."
"Kelihatannya mereka mau kita pergi dari sini."
"Oh? Kalau begitu langsung saja, ayo kita duel. Lima belas wakil dari tiap grup akan bertanding." Ucap Razer. "Satu kemenangan per orang, kelompok pemenang adalah mereka yang berhasil mengumpulkan delapan kemenangan. Jenis pertandingannya kami yang akan menentukan. Kalau kalian menang, kami akan meninggalkan pulau ini. Bagaimana?"
"Aku punya pertanyaan." Ucap Goreinu.
"Silakan."
"Apa yang akan terjadi kalau kami kalah?"
"Tidak akan terjadi apa-apa. Kali hanya akan meminta kalian untuk kembali ke tempat kalian datang." Jelas Razer.
Kemudian setelah berdiskusi, merekapun menerima tantangan itu, "Baiklah, akan kami lakukan!"
"Baik, tema pertandingannya adalah olah raga." Jelas Razer, "Tiap anggota kami memiliki kehebatan dalam hal olah raga tertentu. Mereka akan menantangmu."
"Oke! Aku akan melawan bocah tolol itu! Kemari, ayo selesaikan pertandingan sumo kita!!" Bepobo menantang Killua. Akan tetapi, Killua menolak, "Nanti saja deh."
"Apa!?"
"Kita tunggu saja. Kalau bisa, aku lebih suka bertanding denganmu saat kami sudah mendapat tujuh kemenangan." Ucap Killua.
"Grrr!!!!!" lelaki bertubuh besar itu menjadi semakin kesal.
"Tenang, dinginkan kepalamu sebentar." Ucap salah seorang rekannya. "Biar aku yang akan menjadi petarung pertama, dan olah raganya adalah tinju."
Ring telah disiapkan, dan tinggal menunggu siapa yang mau melawannya, "Jadi, siapa yang akan melawanku?"
Namun sebelum itu, Razer kembali memberi penjelasan. "Kalian sudah tahu peraturannya kan? Tiap pemain hanya boleh bertanding satu kali. Tak boleh ada yang mengikuti pertandingan lebih dari sekali."
"Aku mau bertanya, apa boleh kami memakai nen?"
"Tentu saja, kita akan sering menggunakannya di sini."
"Oke, kalau begitu aku maju." Salah seorang dari kelompok Yabibi maju sebagai penantang.
Bersambung ke Hunter x Hunter Chapter 157
KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD
Anggota bajak laut bertubuh besar itu menantang mereka. "Pertarungan dianggap dimulai setelah kau memasuki lingkaran api ini. Dan, aku tak peduli kalau kalian semua mau langsung masuk sekaligus. Kalau kalian berhasil membuatku keluar dari lingkaran ini, aku akan membiarkan kalian bertemu dengan bos kami."
"Membuat dia keluar dari arena? Menarik." Ucap salah seorang dari mereka, lelaki botak bernama Zeho.
"Zeho!?"
"Ini pertarungan kekuatan. Karena aku tipe kekuatan, serahkan saja padaku." Ucapnya dan kemudian memperbesar ototnya. "Haaah!!!!!" Tampak begitu kekar.
Akan tetapi, dalam hati Killua berkata, "Tak akan berhasil. Jelas sekali kalau dia kurang latihan. Menghabiskan waktu yang lama hanya untuk ren serendah itu, bodoh sekali."
"Hyaaahhh!!!!!" Zeho maju dan langsung mendorong tubuh bajak laut besar itu. Akan tetapi, lawannya sama sekali tak bergeser. "Lumayan juga ..." Ucapnya santai.
"Meskipun aku tak menggunakan nen, aku pasti bisa menang dengan mudah." Ucap Killua.
Krtakkkk!!! Bajak laut itu mencengkram erat tubuh Zeho. "Gyaahhhh!!!!!!"
Selanjutnya, dengan kejam ia membawa Zeho ke dalam kobaran api. "Gyaah! Panas, lepaskan aku!!! Aku menyerah!!!"
Meski begitu, bajak laut besar itu terus saja membakarnya.
Hal ini membuat Gon kesal, dan kemudian dengan cepat menendang tubuh bajak laut itu.
"Aakh!" Zeho selamat.
"Cih!" Bajak laut itu kesal.
"Dia sudah bilang kalau dia menyerah kan? Kenapa kau tak melepaskanya!?" Ucap Gon kesal.
"Oh? Aku lupa menjelaskan. Kau kalah hanya kalau sudah keluar dari lingkaran api, aku tak bilang kalau ada peraturan yang menyerah itu kalah. Dan, tadi kau masuk untuk menyerangku kan, dan lalu kau keluar, jadi kau dianggap kalah dan tak boleh melawanku lagi."
"Eeh? Sial! APa tak ada kesempatan untukku satu kali lagi?"
"Fufufu, lagipula nak, meski kau mencobanya kau tak akan mampu membuat tubuhku berpindah sama sekali." Ucap bajak laut itu.
"Gon, hentikan." Ucap Killua.
"Eeh? Kenapa!?"
"Aku tahu kau mau menggunakan senjata andalanmu, tapi sekarang kondisinya buruk." Bisik Killua. "Ng?" Gon masih tak mengerti. Kemudian Killua menjelaskan, "Terlalu ada banyak orang di sini, harusnya kau merahasiakan tehnikmu dulu kan."
"Tapi kalau bukan kita, yang lain akan kalah." Ucap Gon.
"Tenang, serahkan saja padaku." Killua maju.
"Kakek tua, aku cukup kuat lho, tak apa kan?" Tantang Killua.
"Huh, kapanpun kau mau, bocah."
Killua maju, tapi bukannya masuk ke dalam lingkaran, ia malah memutar dan menemui rekan bajak laut itu yang menunggu di belakang. "Apa kau pemilik bar ini?"
"Memangnya tampangku seperti pemilik bar ya? Pemiliknya Onenne, dia sedang ke belakang."
"Oh, aku bayar ini nanti ya?" Killua mengambil sebotol minuman keras.
"Hei bocah, apa yang kau lakukan?"
Killua membuka botol itu, kemudian dengan cepat. Hap! Dia sudah ada di atas kepala bajak laut itu.
"!!?" Belum sempat menghindar atau apa, Killua langsung menumpahkan minuman keras itu ke wajahnya.
Kemudian, ia membuatnya terbakar. "Arkhh!!!!" Bajak laut itu berteriak kepanasan.
"Bopobo!!!" Teriak khawatir teman-temannya.
"Jangan mendekat!" Bentak Killua. "Pertarungan masih belum selesai. Dia sendiri kan yang bilang kalau hanya yang keluar arena ini yang kalah?"
"Arkghhhh!!! Padamkan, padamkan!" Dengan terpaksa lelaki itupun mengguling-gulingkan dirinya sendiri keluar arena dan meminta rekan-rekannya untuk membantu memadamkan api itu.
Setelahnya, si bajak laut tampak kesal. "Kau!! Bocah!!!!!" Ia tak bisa menerima kekalahannya itu, dan kemudian bersiap untuk kembali menyerang Killua.
"Ya ampun ..." Killua tenang-tenang saja, dan bersiap untuk melawan. Akan tetapi, sebelum Killua sendiri yang menyerangnya, salah seorang rekan bajak laut itu menendangnya. Ya, ia ditendang oleh temannya sendiri.
"Kau sudah berjanji kan? Jadi tepatilah!" Ucap rekan bajak laut itu.
"Ya, maaf ..." Ucap Bepobo.
"Ikuti aku, aku akan mengantar kalian bertemu dengan boss."
Setelahnya, mereka diantar menuju ebuah mercusuar yang terletak di ujung pantai. "Ini adalah mercusuar yang kami buat sebagai benteng. Kami bisa memeriksa semua kapal yang menyusup dari sini." Jelas salah seorang bajak laut.
Sementara itu, Bepobo terlihat masih kesal dengan Killua. "Bajingan kau bocah, akan ku bunuh kau nanti!"
"Oh?" Killua hanya membalas dengan senyuman khasnya.
Setelahnya, mereka masuk ke dalam bangunan itu. Dan di sana, terdapat suatu ruangan olah raga, semacam gym, dan di dalamnya terlihat Razer sedang berlatih.
"Siapa orang-orang inI?" Tanya Razer, bos para bajak laut itu, yang sekaligus merupakan seorang Game Master.
"Tamu."
"Kelihatannya mereka mau kita pergi dari sini."
"Oh? Kalau begitu langsung saja, ayo kita duel. Lima belas wakil dari tiap grup akan bertanding." Ucap Razer. "Satu kemenangan per orang, kelompok pemenang adalah mereka yang berhasil mengumpulkan delapan kemenangan. Jenis pertandingannya kami yang akan menentukan. Kalau kalian menang, kami akan meninggalkan pulau ini. Bagaimana?"
"Aku punya pertanyaan." Ucap Goreinu.
"Silakan."
"Apa yang akan terjadi kalau kami kalah?"
"Tidak akan terjadi apa-apa. Kali hanya akan meminta kalian untuk kembali ke tempat kalian datang." Jelas Razer.
Kemudian setelah berdiskusi, merekapun menerima tantangan itu, "Baiklah, akan kami lakukan!"
"Baik, tema pertandingannya adalah olah raga." Jelas Razer, "Tiap anggota kami memiliki kehebatan dalam hal olah raga tertentu. Mereka akan menantangmu."
"Oke! Aku akan melawan bocah tolol itu! Kemari, ayo selesaikan pertandingan sumo kita!!" Bepobo menantang Killua. Akan tetapi, Killua menolak, "Nanti saja deh."
"Apa!?"
"Kita tunggu saja. Kalau bisa, aku lebih suka bertanding denganmu saat kami sudah mendapat tujuh kemenangan." Ucap Killua.
"Grrr!!!!!" lelaki bertubuh besar itu menjadi semakin kesal.
"Tenang, dinginkan kepalamu sebentar." Ucap salah seorang rekannya. "Biar aku yang akan menjadi petarung pertama, dan olah raganya adalah tinju."
Ring telah disiapkan, dan tinggal menunggu siapa yang mau melawannya, "Jadi, siapa yang akan melawanku?"
Namun sebelum itu, Razer kembali memberi penjelasan. "Kalian sudah tahu peraturannya kan? Tiap pemain hanya boleh bertanding satu kali. Tak boleh ada yang mengikuti pertandingan lebih dari sekali."
"Aku mau bertanya, apa boleh kami memakai nen?"
"Tentu saja, kita akan sering menggunakannya di sini."
"Oke, kalau begitu aku maju." Salah seorang dari kelompok Yabibi maju sebagai penantang.
Bersambung ke Hunter x Hunter Chapter 157

Comments
Post a Comment