Sebelumnya : Beelzebub Chapter 44
Begitu besar, mahluk yang merupakan penguasa dari Vlad muncul dan membuat semuanya terkejut. Bahkan jika dibandingkan dengan bangunan-bangunan di kota itu, monster ini memiliki ukuran yang jauh lebih besar.
"Penguasa ... Vlad?" Furuichi bertanya. Kemudian Angelica menjawab, "Benar. Master yang lebih besar dari gunung. Mereka terlalu banyak membunuh binatang buasnya, sekarang penguasanya marah."
Jbuagghhhh!!!! Reruntuhan batu raksasa berjatuhan, menyerang para kawanan perampok itu. "Jadi, monster itu bukan lelucon!?" Ketua perampok berlari ke dalam gedung.
"Tuan!!? Anda mau kemana!??"
"Untuk apa kau bertanya? Tentu saja aku melarikan diri dengan Angelica!! Tidak mungkin aku meninggalkannya di sini begitu saja, kan!?"
Kembali ke penjara, tempat putri Alaindelon itu terkurung, "Tolong larilah, tuan Furuichi!" Pinta gadis cantik itu. "Perampoknya akan datang!!"
"Lari? Bagaimana bisa aku lari tanpamu?"
"Jangan sok keren kau Furuichi!!" Oga menarik kaki Furuichi agar ia segera terlepas dari jendela kurungan itu. "Kau itu memang tak bisa pergi karena kepalamu terjepit kan!?"
"Jangan khawatir, tidak apa-apa kok." ucap Furuichi.
"Apanya yang tidak apa-apa!?"
"Kepalamu terjepit di antara jeruji?" Angelica berdiri, naik dengan bantuan kursi dan menghampiri Furuichi. Ia bersiap untuk melakukan sesuatu.
"Eh? Apa yang mau kamu ..."
Jbuakkkk!!!!! Angelica memukul-mukul wajah Furuichi agar ia terlepas dari sana. Akan tetapi, tetap saja kepala Furuichi tersangkut. "Hentikan, hentikan!!"
"Kamu terjepit dengan erat. Hmm, apa yang harus aku lakukan ya, kalau begini terus, kami benar-benar akan terluka ..." ucap Angelica.
"Bisa-bisa aku mati woi!" ucap Furuichi dalam hati.
"Angelica!!!" Ketua perampok datang dan berteriak memanggil gadis itu. "Sedang apa kamu hah!? Kita harus segera keluar dari sini!! Riwayat tempat ini sudah berakhir, monster besar sedang menuju kemari!! Hmm?"
Ketua perampok itu baru sadar, ada seseorang di belakang Angelica. Dan kemudian ia teringat ...
"Kamu pasti manusia yang mengadakan kontrak dengan keluarga kerajaan itu, apa kau datang untuk menolong gadis ini? Tapi sayang sekali, kepung dan bunuh mereka!!!" Perintah ketua perampok pada para pasukannya, "Jangan lengah, kelihatannya dia punya teman!!"
"Baik tuan!!!" Para pasukanpun menyebar untuk mengepung Furuichi dkk.
"Penyusup!! Tangkap dia!!"
Oga, bayi Beel, dan Lamia terkepung di tangga. "Hei hei hei, sepertinya memang buruk kalau kita berada di sini." ucap Oga. "Lalu, kenapa kau malah terlihat senang!?" ucap Lamia.
"Memangnya apa ini tidak membuatmu senang?"
"Tentu saja tidak bodoh! Apa aku terlihat seperti seseorang yang suka berantem!?"
"Nikmati saja." ucap Oga. "Laki-laki selalu tertawa saat berhadapan dengan bahaya."
"Aku ini perempuan!!" ucap Lamia.
"Dengan begitu kekuatan untuk bertarung mereka akan muncul. Benar kan, bayi Beel? bayi Beel??" Bayi itu diam saja dari tadi, fokus melihat ke arah si monster raksasa. "Tuan Beelze?"
"Kenapa kalian hanya mengepung mereka dan diam? Cih, minggir, biar aku saja yang langsung membunuh mereka!!"
"Tuan Zanga!?"
"Pemegang kontrak keluarga kerajaan, aku adalah Zanga, inspektur!! Sekarang, ayo kita berta..."
"!!!!!" Semuanya kaget, sesuatu yang aneh tiba-tiba saja terjadi. Bayi Beel, bayi yang digendong Oga itu, secara perlahan membesar. Mulai dari kepala, perlahan menjadi raksasa.
"A-apa itu!?"
"Bayi Beel? Apa yang terjadi?"
"Apa kekuatan anda ... Tidak sedikit berlebihan ..."
"Aaaahhhhh!!!!!!" Bayi Beel benar-benar menjadi besar, tubuh dan tangannya menjadi raksasa, dan dengan mudah menghancurkan tembok tempat jendela yang menjepit kepala Furuichi.
"Aaah!!?" Semuanya kaget, baik dari pihak Oga maupun para perampok.
"Daaaa!!!!!" Bayi Beel kini bukan lagi bayi berukuran kecil, melainkan bayi berukuran raksasa.
"Ba-bayi Beel!?"
"Dia jadi besar!!!?"
"Akhirnya aku terlepas." ucap Furuichi.
"Lamia, mana Oga?"
"I-Itu ..." Lamia menunjuk ke rambut bayi Beel, Oga berada di atas sana.
"Dia naik di sana!!?"
"Sekarang ada dua monster!!"
"Apa yang sebenarnya terjadi di sini!??"
Sebenarnya Oga juga tak terlalu mengerti. Namun dengan instingnya sendiri, ia berdiri di puncak kepala Beel bagai seorang pemimpin, kemudiam memberi aba-aba untuk menyerang, "Serang!!!!!"
"Daaaa!!!!!" Bayi Beel dan Monster itupun saling beradu kekuatan.
"Apa ... Apaan ini ..."
Bersambung ke Beelzebub Chapter 46
KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD
Begitu besar, mahluk yang merupakan penguasa dari Vlad muncul dan membuat semuanya terkejut. Bahkan jika dibandingkan dengan bangunan-bangunan di kota itu, monster ini memiliki ukuran yang jauh lebih besar.
"Penguasa ... Vlad?" Furuichi bertanya. Kemudian Angelica menjawab, "Benar. Master yang lebih besar dari gunung. Mereka terlalu banyak membunuh binatang buasnya, sekarang penguasanya marah."
Jbuagghhhh!!!! Reruntuhan batu raksasa berjatuhan, menyerang para kawanan perampok itu. "Jadi, monster itu bukan lelucon!?" Ketua perampok berlari ke dalam gedung.
"Tuan!!? Anda mau kemana!??"
"Untuk apa kau bertanya? Tentu saja aku melarikan diri dengan Angelica!! Tidak mungkin aku meninggalkannya di sini begitu saja, kan!?"
Kembali ke penjara, tempat putri Alaindelon itu terkurung, "Tolong larilah, tuan Furuichi!" Pinta gadis cantik itu. "Perampoknya akan datang!!"
"Lari? Bagaimana bisa aku lari tanpamu?"
"Jangan sok keren kau Furuichi!!" Oga menarik kaki Furuichi agar ia segera terlepas dari jendela kurungan itu. "Kau itu memang tak bisa pergi karena kepalamu terjepit kan!?"
"Jangan khawatir, tidak apa-apa kok." ucap Furuichi.
"Apanya yang tidak apa-apa!?"
"Kepalamu terjepit di antara jeruji?" Angelica berdiri, naik dengan bantuan kursi dan menghampiri Furuichi. Ia bersiap untuk melakukan sesuatu.
"Eh? Apa yang mau kamu ..."
Jbuakkkk!!!!! Angelica memukul-mukul wajah Furuichi agar ia terlepas dari sana. Akan tetapi, tetap saja kepala Furuichi tersangkut. "Hentikan, hentikan!!"
"Kamu terjepit dengan erat. Hmm, apa yang harus aku lakukan ya, kalau begini terus, kami benar-benar akan terluka ..." ucap Angelica.
"Bisa-bisa aku mati woi!" ucap Furuichi dalam hati.
"Angelica!!!" Ketua perampok datang dan berteriak memanggil gadis itu. "Sedang apa kamu hah!? Kita harus segera keluar dari sini!! Riwayat tempat ini sudah berakhir, monster besar sedang menuju kemari!! Hmm?"
Ketua perampok itu baru sadar, ada seseorang di belakang Angelica. Dan kemudian ia teringat ...
"Kamu pasti manusia yang mengadakan kontrak dengan keluarga kerajaan itu, apa kau datang untuk menolong gadis ini? Tapi sayang sekali, kepung dan bunuh mereka!!!" Perintah ketua perampok pada para pasukannya, "Jangan lengah, kelihatannya dia punya teman!!"
"Baik tuan!!!" Para pasukanpun menyebar untuk mengepung Furuichi dkk.
"Penyusup!! Tangkap dia!!"
Oga, bayi Beel, dan Lamia terkepung di tangga. "Hei hei hei, sepertinya memang buruk kalau kita berada di sini." ucap Oga. "Lalu, kenapa kau malah terlihat senang!?" ucap Lamia.
"Memangnya apa ini tidak membuatmu senang?"
"Tentu saja tidak bodoh! Apa aku terlihat seperti seseorang yang suka berantem!?"
"Nikmati saja." ucap Oga. "Laki-laki selalu tertawa saat berhadapan dengan bahaya."
"Aku ini perempuan!!" ucap Lamia.
"Dengan begitu kekuatan untuk bertarung mereka akan muncul. Benar kan, bayi Beel? bayi Beel??" Bayi itu diam saja dari tadi, fokus melihat ke arah si monster raksasa. "Tuan Beelze?"
"Kenapa kalian hanya mengepung mereka dan diam? Cih, minggir, biar aku saja yang langsung membunuh mereka!!"
"Tuan Zanga!?"
"Pemegang kontrak keluarga kerajaan, aku adalah Zanga, inspektur!! Sekarang, ayo kita berta..."
"!!!!!" Semuanya kaget, sesuatu yang aneh tiba-tiba saja terjadi. Bayi Beel, bayi yang digendong Oga itu, secara perlahan membesar. Mulai dari kepala, perlahan menjadi raksasa.
"A-apa itu!?"
"Bayi Beel? Apa yang terjadi?"
"Apa kekuatan anda ... Tidak sedikit berlebihan ..."
"Aaaahhhhh!!!!!!" Bayi Beel benar-benar menjadi besar, tubuh dan tangannya menjadi raksasa, dan dengan mudah menghancurkan tembok tempat jendela yang menjepit kepala Furuichi.
"Aaah!!?" Semuanya kaget, baik dari pihak Oga maupun para perampok.
"Daaaa!!!!!" Bayi Beel kini bukan lagi bayi berukuran kecil, melainkan bayi berukuran raksasa.
"Ba-bayi Beel!?"
"Dia jadi besar!!!?"
"Akhirnya aku terlepas." ucap Furuichi.
"Lamia, mana Oga?"
"I-Itu ..." Lamia menunjuk ke rambut bayi Beel, Oga berada di atas sana.
"Dia naik di sana!!?"
"Sekarang ada dua monster!!"
"Apa yang sebenarnya terjadi di sini!??"
Sebenarnya Oga juga tak terlalu mengerti. Namun dengan instingnya sendiri, ia berdiri di puncak kepala Beel bagai seorang pemimpin, kemudiam memberi aba-aba untuk menyerang, "Serang!!!!!"
"Daaaa!!!!!" Bayi Beel dan Monster itupun saling beradu kekuatan.
"Apa ... Apaan ini ..."
Bersambung ke Beelzebub Chapter 46

Comments
Post a Comment