Sebelumnya : Bleach Chapter 518
"Jadi inikah ... Reiou Kyuu ..." ucap Ichigo saat pertama kali melihat wilayah yang ada di depanya. "Tepat sekali!" ucap Oshou, anggota divisi nol botak berjanggut bertubuh besar itu.
"Seharusnya kau merasa bangga. Biasanya shinigami sederhana tak akan diizinkan untuk masuk ke tempat ini."
"Shinigami sederhana? Shinigami biasa kali ya maksudnya." ucap Ichigo. Kemudian, ia teringat akan sesuatu, "Jadi, inilah tempat yang ingin Aizen masuki ..."
"!!?" Setelah mengingat hal itu, Ichigo kembali teringat dengan hal lain lagi, "Tunggu sebentar! Kalau begitu, berarti kau memiliki kunci raja untuk pergi ke Reioukyuu!? kapan kau menggunakannya!?"
"Ini" Oshou menunjukan otot tangannya. "Kunci raja diciptakan dengan kekuatan dari Raja Arwah, yang dia berikan pada yang terpilih untuk menjadi bagian dari divisi nol. Itu adalah tulang kami." Jelasnya.
"Dengan kata lain, terdapat dua cara untuk memasuki Reioukyuu. Kami dapat membiarkanmu masuk, atau kau bisa masuk bersama dengan kami. Sousuke Aizen mencoba untuk membuat kunci raja, maksudku adalah dia mencoba untuk menciptakan 'kami' dengan reijutsunya sendiri. Dia merencanakan untuk menciptakan kehidupan, mengalahkan raja, dan pada dasarnya menjadikan dirinya sendiri sebagai dewa."
"Sousuke Aisen, benar-benar seorang iblis." ucap Senshumaru, anggota perempuan divisi nol. "Tapi ingatlah, Ichigo Kurosaki, para quincy itu bahkan lebih buruk darinya."
"Baik, ya, berdirilah di sana!" Tenjirou Kirinji, yaitu anggota lelaki divisi nol yang memiliki gaya rambut unik meminta Ichigo untuk berdiri di atas sebuah lingkaran.
"Aku akan menembakkanmu ke atas. Jangan bergerak! Kalau bererak, kau akan mati. Ayo, terbanglah melalui ..."
"Tunggu!!" Cegat Ichigo sesaat sebelum Tenjirou memukul tombolnya dengan palu.
"Tunggu sebentar!!"
"Apa?"
"Apa katamu? Bukankah seharusnya aku mendapat penjelasan terlebih dahulu, hah!? Kemana kau akan mengirimku!? Apa aku akan dibawa untuk menemui raja arwah!?"
"Aaah? apa kau bodoh?? Omong kosong, apa kau pikir orang tak jelas sepertimu boleh datang menemui raja arwah??"
"Dengar, Reioukyuu merupakan nama dari seluruh wilayah ini. Kalau tempat kita sekarang berada, tepatnya bernama Reioukyuu Omotesando, yang pada dasarnya merupakan tempat masuk menuju lokasi yang sebenarnya. Kalau kau melihat ke arah sana, di ujung jalan ini, kau bisa melihat bangunan mengapung yang mirip kepompong itu kan? Itu adalah tempat Reiou tertinggi, di sanalah Raja Arwah tinggal. Kemudian lima tempat yang mengapung di sekitarnya itu, itu adalah kediaman kelima anggota divisi nol, bisa dibilang istana kami. Di masing-masing wilayah terapung itu, terdapat kota. Raja Arwah mempercayakannya masing-masing pada kami." jelas Kirio, anggota perempuan gendut divisi nol.
"Sebuah kota ..."
"Pertama-tama, kalian akan mampir ke tempatku, Kirinden!!" ucap Tenjirou, "kalian semua!!"
Lelaki nyentrik itu membawa Ichigo ke kotanya, dan tepatnya ke suatu tempat yang ternyata tak lain adalah pemandian air panas. "Kenapa aku dibawa kemari!!?" Teriak Ichigo.
"Diam, hati-hatilah, bisa-bisa handukmu jatuh." ucap Tenjirou, mereka sedang berendam air panas di pemandian itu.
"Kenapa aku harus bermalas-malasan di pemandian air panas seperti ini!? Untuk apa aku datang kemari!?"
"Uh? Tidakkah kau mengerti, ini adalah pemandian air panas penyembuh." Jelas Tenjirou. Tak hanya Ichigo, terlihat juga Byakuya, ia muncul dari dalam air dan mengapung. "Ng? Kau tak boleh mengapung." Dengan santainya, Tenjiruou mencelupkannya lagi ke dalam air.
"Byakuya!!?" ucap kaget Ichigo. "Tunggu! Kenapa kau menjorokannya ke bawah air seperti itu!? Bisa-bisa dia mati kan!? Dan ngomong-ngomong, sejak kapan kau menaruhnya di sana!?"
"Ya ampun, mengganggu sekali, lagipula tak hanya Byakuya." Tenjirou menarik rambut Renji, memperlakukannya seperti lobak. "Renji!? Kau memegangnya seperti lobak merah!!"
Dan kemudian saat menghadap ke belakang, "Rukia juga!?" Tampak gadis itu mengapung di belakangnya, dengan kepa dan bokongnya menyembul di air.
"Apa sekarang kau mau bilang kalau dia mirip buah persik?"
"Diam!!!" bentak Ichigo.
"Kalau kau tak tahu apa-apa, kaulah yang seharusnya diam. Dengan menaruh mereka di bawah air, reiatsu mereka yang terluka, akan diperah keluar bersamaan dengan darah mereka."
"Reiatsu yang terluka?"
"Apa kau bisa melihat pemandian air panas berwarna merah yang ada di sana itu?"
"Bukan hanya pemandian air panas merah, aku bisa membaca tulisan yang bilang kalau itu adalah kolam darah." ucap Ichigo.
"Ya, memang begitu. Ke sanalah aku akan membawa Byakuya setelah tubuhnya benar-benar kosong."
Wushhhh, Tenjirou melempar tubuh Byakuya ke kolam itu.
"Apa yang kau lakukan hah!? Dia sudah meresikokan hidupnya!!"
"Aku bilang diam!" Bentak Tenjirou.
"Darahnya sudah dihisap habis di sini, jadi dia dibawa ke kolam darah untuk diisi ulang. Dengan mengulangi langkah itu beberapa kali, darah dan reiatsunya yang busuk akan benar-benar tergantikan, ini adalah tehnik penyembuhanku."
"Apa mereka benar-benar akan sembuh dengan itu?" Ichigo bertanya.
"Kau ... Kau muridnya Kisuke Urahara kan?"
"Mu-murid? Bukan!!"
"Tapi, kau tahu kan mengenai kolam yang ada di halaman bermainnya dan Yuroichi?"
Ichigo ingat, tempat berendam yang mana ia juga pernah berendam di sana.
"Itu adalah kolam yang Kisuke Urahara ciptakan setelah menganalisa air di pemandian air panas ini. Diam saja dan tetaplah di air. Luka sepertimu paling hanya butuh satu malam untuk sembuh, dan bahkan kau akan merasa lebih baik dari sebelumnya."
Ichigo terdiam. Dan ...
Handuk di atas kepalanya hilang.
"Hei!! Sudah ku bilang kan untuk tidak menjatuhkan handuk itu!!?"
"Ah? Ma-maaf ..."
"Bukan itu masalahnya! Kalau kau tak membiarkannya tetap berada di sana dengan benar, pusat reiatsumu akan keluar dan kau akan mati!"
"Eeeeh!?"
Sementara itu, di kediaman sang raja ...
"Apa anda sudah bangun, Raja Arwah?" Sapa seorang pelayan pada sesosok lelaki yang muncul dari balik tirai.
Bersambung ke Bleach Chapter 520
KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD
"Jadi inikah ... Reiou Kyuu ..." ucap Ichigo saat pertama kali melihat wilayah yang ada di depanya. "Tepat sekali!" ucap Oshou, anggota divisi nol botak berjanggut bertubuh besar itu.
"Seharusnya kau merasa bangga. Biasanya shinigami sederhana tak akan diizinkan untuk masuk ke tempat ini."
"Shinigami sederhana? Shinigami biasa kali ya maksudnya." ucap Ichigo. Kemudian, ia teringat akan sesuatu, "Jadi, inilah tempat yang ingin Aizen masuki ..."
"!!?" Setelah mengingat hal itu, Ichigo kembali teringat dengan hal lain lagi, "Tunggu sebentar! Kalau begitu, berarti kau memiliki kunci raja untuk pergi ke Reioukyuu!? kapan kau menggunakannya!?"
"Ini" Oshou menunjukan otot tangannya. "Kunci raja diciptakan dengan kekuatan dari Raja Arwah, yang dia berikan pada yang terpilih untuk menjadi bagian dari divisi nol. Itu adalah tulang kami." Jelasnya.
"Dengan kata lain, terdapat dua cara untuk memasuki Reioukyuu. Kami dapat membiarkanmu masuk, atau kau bisa masuk bersama dengan kami. Sousuke Aizen mencoba untuk membuat kunci raja, maksudku adalah dia mencoba untuk menciptakan 'kami' dengan reijutsunya sendiri. Dia merencanakan untuk menciptakan kehidupan, mengalahkan raja, dan pada dasarnya menjadikan dirinya sendiri sebagai dewa."
"Sousuke Aisen, benar-benar seorang iblis." ucap Senshumaru, anggota perempuan divisi nol. "Tapi ingatlah, Ichigo Kurosaki, para quincy itu bahkan lebih buruk darinya."
"Baik, ya, berdirilah di sana!" Tenjirou Kirinji, yaitu anggota lelaki divisi nol yang memiliki gaya rambut unik meminta Ichigo untuk berdiri di atas sebuah lingkaran.
"Aku akan menembakkanmu ke atas. Jangan bergerak! Kalau bererak, kau akan mati. Ayo, terbanglah melalui ..."
"Tunggu!!" Cegat Ichigo sesaat sebelum Tenjirou memukul tombolnya dengan palu.
"Tunggu sebentar!!"
"Apa?"
"Apa katamu? Bukankah seharusnya aku mendapat penjelasan terlebih dahulu, hah!? Kemana kau akan mengirimku!? Apa aku akan dibawa untuk menemui raja arwah!?"
"Aaah? apa kau bodoh?? Omong kosong, apa kau pikir orang tak jelas sepertimu boleh datang menemui raja arwah??"
"Dengar, Reioukyuu merupakan nama dari seluruh wilayah ini. Kalau tempat kita sekarang berada, tepatnya bernama Reioukyuu Omotesando, yang pada dasarnya merupakan tempat masuk menuju lokasi yang sebenarnya. Kalau kau melihat ke arah sana, di ujung jalan ini, kau bisa melihat bangunan mengapung yang mirip kepompong itu kan? Itu adalah tempat Reiou tertinggi, di sanalah Raja Arwah tinggal. Kemudian lima tempat yang mengapung di sekitarnya itu, itu adalah kediaman kelima anggota divisi nol, bisa dibilang istana kami. Di masing-masing wilayah terapung itu, terdapat kota. Raja Arwah mempercayakannya masing-masing pada kami." jelas Kirio, anggota perempuan gendut divisi nol.
"Sebuah kota ..."
"Pertama-tama, kalian akan mampir ke tempatku, Kirinden!!" ucap Tenjirou, "kalian semua!!"
Lelaki nyentrik itu membawa Ichigo ke kotanya, dan tepatnya ke suatu tempat yang ternyata tak lain adalah pemandian air panas. "Kenapa aku dibawa kemari!!?" Teriak Ichigo.
"Diam, hati-hatilah, bisa-bisa handukmu jatuh." ucap Tenjirou, mereka sedang berendam air panas di pemandian itu.
"Kenapa aku harus bermalas-malasan di pemandian air panas seperti ini!? Untuk apa aku datang kemari!?"
"Uh? Tidakkah kau mengerti, ini adalah pemandian air panas penyembuh." Jelas Tenjirou. Tak hanya Ichigo, terlihat juga Byakuya, ia muncul dari dalam air dan mengapung. "Ng? Kau tak boleh mengapung." Dengan santainya, Tenjiruou mencelupkannya lagi ke dalam air.
"Byakuya!!?" ucap kaget Ichigo. "Tunggu! Kenapa kau menjorokannya ke bawah air seperti itu!? Bisa-bisa dia mati kan!? Dan ngomong-ngomong, sejak kapan kau menaruhnya di sana!?"
"Ya ampun, mengganggu sekali, lagipula tak hanya Byakuya." Tenjirou menarik rambut Renji, memperlakukannya seperti lobak. "Renji!? Kau memegangnya seperti lobak merah!!"
Dan kemudian saat menghadap ke belakang, "Rukia juga!?" Tampak gadis itu mengapung di belakangnya, dengan kepa dan bokongnya menyembul di air.
"Apa sekarang kau mau bilang kalau dia mirip buah persik?"
"Diam!!!" bentak Ichigo.
"Kalau kau tak tahu apa-apa, kaulah yang seharusnya diam. Dengan menaruh mereka di bawah air, reiatsu mereka yang terluka, akan diperah keluar bersamaan dengan darah mereka."
"Reiatsu yang terluka?"
"Apa kau bisa melihat pemandian air panas berwarna merah yang ada di sana itu?"
"Bukan hanya pemandian air panas merah, aku bisa membaca tulisan yang bilang kalau itu adalah kolam darah." ucap Ichigo.
"Ya, memang begitu. Ke sanalah aku akan membawa Byakuya setelah tubuhnya benar-benar kosong."
Wushhhh, Tenjirou melempar tubuh Byakuya ke kolam itu.
"Apa yang kau lakukan hah!? Dia sudah meresikokan hidupnya!!"
"Aku bilang diam!" Bentak Tenjirou.
"Darahnya sudah dihisap habis di sini, jadi dia dibawa ke kolam darah untuk diisi ulang. Dengan mengulangi langkah itu beberapa kali, darah dan reiatsunya yang busuk akan benar-benar tergantikan, ini adalah tehnik penyembuhanku."
"Apa mereka benar-benar akan sembuh dengan itu?" Ichigo bertanya.
"Kau ... Kau muridnya Kisuke Urahara kan?"
"Mu-murid? Bukan!!"
"Tapi, kau tahu kan mengenai kolam yang ada di halaman bermainnya dan Yuroichi?"
Ichigo ingat, tempat berendam yang mana ia juga pernah berendam di sana.
"Itu adalah kolam yang Kisuke Urahara ciptakan setelah menganalisa air di pemandian air panas ini. Diam saja dan tetaplah di air. Luka sepertimu paling hanya butuh satu malam untuk sembuh, dan bahkan kau akan merasa lebih baik dari sebelumnya."
Ichigo terdiam. Dan ...
Handuk di atas kepalanya hilang.
"Hei!! Sudah ku bilang kan untuk tidak menjatuhkan handuk itu!!?"
"Ah? Ma-maaf ..."
"Bukan itu masalahnya! Kalau kau tak membiarkannya tetap berada di sana dengan benar, pusat reiatsumu akan keluar dan kau akan mati!"
"Eeeeh!?"
Sementara itu, di kediaman sang raja ...
"Apa anda sudah bangun, Raja Arwah?" Sapa seorang pelayan pada sesosok lelaki yang muncul dari balik tirai.
Bersambung ke Bleach Chapter 520

Comments
Post a Comment