Sebelumnya : BTOOOM! Chapter 50
Dua jam sebelum pesawat yang mengangkut awak untuk perbaikan server tiba di pulau, Kira sedang berjalan di tengah hutan belantara. Anak kecil itu berjalan tanpa tujuan, dalam keadaan perut yang lapar. "Meskipun aku memiliki BIM, aku belum makan makanan bagus sejak sampai di pulau ini. Kalau aku tidak segera makan, mungkin aku akan mati." ucapnya.
"Ryouta mengatakan kalau orang-orang yang dibawa ke pulau ini adalah mereka yang dianggap orang lain sebagai orang yang layak untuk menghilang. Jadi begitu rupanya. Tak peduli itu aku, ayah, atau paman, semua yang dianggap sampah dikumpulkan di tempat ini."
"Tapi, siapa yang menginginkan aku menghilang? Kupikir dengan berada di bawah umur nama dan identitasku tidak akan dipublikasikan. Jadi, apa yang melakukannya adalah orang yang aku kenal?"
Sama seperti anak normal lainnya, Kira juga memiliki kehidupannya sendiri. Ia bersekolah. Dan dengan sifatnya yang seperti itu, tidak heran kalau ada yang ingin agar ia menghilang.
"Kumpulan orang-orang naif yang menganggap sampah dan genius adalah sama, Tyrannos sialan. Memberi hukuman pada mereka yang tak bisa disentuh hukum, ini adalah hukuman bagi mereka yang dianggap bersalah."
Tak jauh dari Kira, sebuah tim yang terdiri dari tiga lelaki dan satu perempuan telah bersiaga untuk memburunya. "Tetap pada rencana, jangan biarkan dia hidup. Ayo bergerak!" perintah ketua mereka.
Mereka menggunakan radar untuk melacak posisi tepat Kira berada. Namun dengan itu, ia jadi tahu kalau dirinya diincar. "Musuh? Hah, bagiku kalian semua adalah mangsa." ucap Kira, "Dan kalau kalian punya makanan juga, ini akan jadi menarik."
Anak itu menerima tantangan mereka. Kira balik melacak dengan radarnya, namun kemudian ia kaget karena jumlah mereka, "Sebuah tim terdiri dari empat orang?" Kira panik. "Bahkan untukku, sebuah tim yang terdiri dari empat orang cukup berat. Dan lagi, aku hanya memiliki dua BIM. Pilihan terbaik adalah melarikan diri." Kira melihat sekeliling, namun ...
"Di depan adalah laut, sebelah kanan dan kiri adalah tebing yang tinggi, satu-satunya jalan keluar adalah wilayah berbukit di sebelah sana. Tapi, itu adalah arah kedatangan mereka. Dan dengan formasi mereka yang seperti itu, apa aku sudah terjebak ke dalam jebakan mereka? Tidak!"
Kira mencoba untuk tidak panik. "Tak banyak orang di pulau ini yang lebih hebat dariku kalau dalam hal BTOOOM! Tak mungkin aku kalah melawan mangsa kecil seperti mereka!!"
Kira bersembunyi di balik batu, sambil mengawasi pancaran radar mereka. Orang-orang itu terus saja memancarkan radarnya. Jadi, sangat mudah untuk mengetahui keberadaan mereka. "Kenapa orang-orang itu terus memancarkan radar seperti itu? Mereka saling memancarkan secara berturut-turut. Tak ada gunanya melakukan hal seperti itu kan? Ah ..." Anak itu menyadari sesuatu.
"Mereka pasti benar-benar pemula." Kira menggunakan radarnya untuk membatalkan radar lawan. Jika radar saling bertabrakan, maka posisinya tak akan diketahui. "Kalau aku mengikuti pola mereka dalam menggunakan radar, tak peduli dari mana datangnya, sinyalku akan bisa kubatalkan. Jadi ini berarti aku bisa bersembunyi kemanapun yang aku mau."
Kira berlari, mencari tempat persembunyian sambil terus memantulkan sinyal-sinyal radar yang mereka pancarkan. "Tak peduli berapa banyak pemula yang mengincarku, mereka bukanlah tandinganku." anak itu meloncat ke suatu celah di balik batu. "Kalau aku menunggu di sini, mereka akan mengikuti jalan tadi dan aku akan menyerang mereka sekaligus saat telah berada di jangkauan yang tepat."
Dari sana, Kira dapat melihat saat ketua dari mereka mendekat. Dengan langkah yang tenang, ketua mereka berjalan melewati tempat Kira bersembunyi.
"Dia disana. Apa lelaki itu adalah ketua mereka? Dia cukup tenang. Ah, beruntung!!" pikir Kira saat melihat lelaki itu membawa dua tas BIM.
"Dia memiliki banyak BIM. Haha, ini terlalu mudah bagiku, mati kau!!!" Dari tempatnya, Kira melempar BIM. Dan kemudian, Booommbbb!!! Meledak tepat di area lelaki itu berada. "Bagus, satu berhasil dijatuhkan!!!" ucapnya senang. Tapi kemudian, "Eh!?" Kira kaget.
Ternyata lelaki itu selamat. Suatu prisai berbentuk piramida menyelimuti dirinya, melindungi lelaki itu dari ledakan.
"Eh!!? Ke-kenapa dia masih hidup!? Padahal tadi itu serangan langsung!! Piramid cahaya apa itu!!?"
Tanpa banyak bicara lelaki itu balas menyerang, melempar bom waktu yang telah disetting tepat ke arah Kira berada. Booombbb!!! BIM tersebut mencapai angka nol dan meledak di udara, menciptakan percikan api yang menghujani Kira. "Aakh, terbakar!!!" Anak itu lari sekuat tenaga, berusaha untuk menjauh.
Anak itu berhasil keluar dari jangkauan api. Akan tetapi, lelaki tadi kembali menyerang. Gerakannya begitu cepat dan sekarang ia telah berada di belakang Kira, kemudian dengan jenis BIM yang sama kembali menyerangnya.
Booombb!!!!! Lagi-lagi terjadi ledakan. Lelaki itu mengecek dengan radar, dan ternyata Kira masih mampu lolos. "Gerakan yang bagus. Meloncat bahkan sebelum aku melemparnya." ucap lelaki itu. "Tapi, dia masuk ke sudut S? Bagus, ayo kita kepung anak itu."
Lelaki tadi memberi sinyal pada tiga rekannya yang lain.
"Sial!!" umpat Kira sambil terus berlari. "Apa-apaan orang itu!? BIM tak mempan padanya, piramid cahaya apa itu sebenarnya!? Bagaimana ini, aku hanya memiliki satu BIM tersisa. Tunggu, apa pola sonar yang bodoh tadi itu memang sengaja untuk memancingku keluar?"
Anak itu panik, sementara lawan semakin mendekat.
"Aku tak mengerti. Ini bukanlah cara kerja BTOOOM! Mereka, bergerak ...
Apa ia menggunakan sinyalnya untuk berkomunikasi dengan rekan-rekannya? Teknik ini, dengan ini aku tak akan bisa menemukan posisi tiga orang lainnya. Tapi, aku masih bisa membatalkan sinyalku untuk bersembunyi."
Sementara itu di gedung Tyrannos, para pekerja masih tampak bekerja di depan komputer seperti biasa. Namun tanpa mereka sadari, ada sesuatu yang salah. Mesin server rusak, dan mereka tidak menyadarinya.
Kembali ke pertarungan, lelaki tadi semakin mendekat. "Meski hanya bocah kecil, aku tak akan memberi ampun. Itulah bagaimana cara kami berburu, menyudutkan mangsa sampai benar-benar tak ada jalan untuk kabur. setelah ia sampai di pantai, maka semuanya berakhir."
"Sial!!" Kira telah sampai di ujung pantai. "Tak ada tempat lagi untuk bersembunyi, dan radar orang itu terus saja menyembunyikan keberadaan teman-temannya. Apa yang harus kulakukan sekarang!? Apa aku, sudah benar-benar terjebak!?"
Di sisi Tyrannos, kerusakan tadi menjadi semakin parah. Hingga kemudian, tulisan-tulisan error muncul di layar. Akhirnya, mereka sadar. "Apa!? Ada kerusakkan!!?"
"Sinyal dari pulau tak bisa dilacak, kelihatannya seluruh server di pulau telah down. Pasti karena terlalu banyak memuat data dari pemain. Dan karena ini, kurasa fungsi radar para pemain juga akan mati."
"Radarnya juga!? Tapi pertarungannya masih berlanjut, kan?"
"Aku benar-benar minta maaf." ucap seorang pegawai. "Kerusakan ini adalah tanggung jawabku."
"Tanggung jawabmu? Ya sudah, tak perlu mempermasalahkan penyebabnya, kita akan pergi ke sana besok. Kita bisa memperbaikinya, kan?"
"Ya, seseorang harus pergi ke pulau, dan satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah dengan mengganti hardwarenya."
Dengan hilangnya fungsi radar, sinyal dari orang-orang tadi tiba-tiba saja menghilang. Kira kaget, dan sebenarnya ini merupakan keuntungan tersendiri baginya. "Sinyal mereka berhenti? Ini aneh. Pasti ada sesuatu yang salah. Apa mungkin ... Radarnya berhenti bekrja!? Bagus ..."
Berbeda dengan Kira yang terlihat begitu lega, lelaki tadi malah kesal. "Ada apa ini? Radarnya berhenti bekerja? Sial, di saat seperti ini ... Cih, sekarang kita tak bisa saling mengetahui posisi masing-masing. Hah, padahal kita sudah sangat dekat dengannya." pikir lelaki itu.
Salah seorang anggota tim mereka, bapak-bapak tua yang tampak lemah menjadi panik karena hal ini. "Ini sangat berbahaya. Sekarang kita tak bisa menemukannya. Sinyal berhenti, apa yang sebenarnya terjadi? Kemana perginya orang-orang?"
"Booo!!!!" Kira muncul secara tiba-tiba dari atas lelaki itu dan langsung menyerang.
"Gyaaaaaa!!!!!!" Bapak-bapak itu semakin panik dan ketakutan. "Si-siapa kau!? Jangan menakut-nakuti orang dewasa, bocah sialan!!"
"Ah?" Kira menggelantungkan kakinya di pohon, "Kau benar-benar tak bisa merasakan bahaya, kan? Kau tahu, orang sepertimu tak akan bisa bertahan di pulau ini."
Tanpa ia sadari, Kira telah menempelkan BIM tipe pemusnah di sepatunya. Dan, sebentar lagi BIM tersebut akan meledak.
"A-apa ini!? Aku tak bisa melepasnya!!"
"Dari sinyal tadi aku sudah tahu, kau adalah lelaki tua, mangsaku yang paling lemah." ucap anak itu. Dan kemudian, Blasttttt!!!!!!!!!! Tubuh bagian bawah orang itu hancur. Hanya tersisa kepala, sebagian tubuh dan tangannya.
Benar-benar musnah. Meski jangkauannya tak terlalu luas, namun tipe penghancur memang sangat amat dahsyat.
"Dia ... Mati?" ketua mampu merasakan kematian salah seorang rekannya.
"He he he, bagus." Kira mengambil chip bapak-bapak itu.
"Pertama chipnya, kemudian BIM. Aaaah, BIM tipe pengejar!!" ucap senang anak itu saat melihat isi BIM bapak-bapak yang dibunuhnya. "Tipe yang langka dan berharga. Masih tersisa tujuh buah, ini menjadi semakin menarik."
Kira mencoba satu BIM tersebut, dan menjadikan lelaki tadi sebagai target. Dengan layar yang ada di dalam BIM itu, tanpa radarpun ia bisa melihat posisi target secara tepat. "Skerang aku bisa melihat posisi kalian bahkan dengan tanpa radar. Hahaha, aku bisa melihat semuanya! Orang itu, kau pasti lelaki yang tadi. Kalau aku berhasil menghabisi pemimpin mereka, situasinya akan terbalik."
Kira telah mengunci targetnya dan bersiap untuk melempar, "Sebelum BIM ini terbang, kalau aku melemparnya ..."
Anak itu melemparnya jauh ke arah belakang lelaki itu. "Dengan ini ia akan datang dari sudut yang tidak terduga, rasakan BIM itu!!" pikir Kira.
Namun, semuanya tak berjalan seperti apa yang ia inginkan.
Lelaki itu memiliki pendengaran yang tajam. Saat mendengar ada suara baling-baling BIM mendekat, ia langsung menekan suatu benda berbentuk prisma yang ada di genggamannya. Dan kemudian, prisai berbentuk piramid menyelimuti dirinya.
Booombbb!!! Terjadi ledakan namun itu sama sekali tak membuat prisainya tergores. "Ca-cahaya itu lagi ... Sebuah prisai!?" pikir kaget Kira. Dan berkat ledakan itu, dua rekannya yang lain jadi tahu posisinya.
"Di sebelah sana ya ..."
"Ah, ternyata di sana."
ucap mereka, seorang pemuda dan perempuan. Berbeda dengan bapak-bapak tadi, mereka tampak cerdas dan kuat.
Kira berlari, anak itu berusaha sekuat tenaga untuk kabur dari mereka. "Hukuman untuk penjahat yang tak bisa disentuh oleh hukum ini ... Benar-benar membuatku terangsang!!" Anak itu memasang senyum mengerikan.
Bersambung ke BTOOOM! Chapter 52
KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD
Dua jam sebelum pesawat yang mengangkut awak untuk perbaikan server tiba di pulau, Kira sedang berjalan di tengah hutan belantara. Anak kecil itu berjalan tanpa tujuan, dalam keadaan perut yang lapar. "Meskipun aku memiliki BIM, aku belum makan makanan bagus sejak sampai di pulau ini. Kalau aku tidak segera makan, mungkin aku akan mati." ucapnya.
"Ryouta mengatakan kalau orang-orang yang dibawa ke pulau ini adalah mereka yang dianggap orang lain sebagai orang yang layak untuk menghilang. Jadi begitu rupanya. Tak peduli itu aku, ayah, atau paman, semua yang dianggap sampah dikumpulkan di tempat ini."
"Tapi, siapa yang menginginkan aku menghilang? Kupikir dengan berada di bawah umur nama dan identitasku tidak akan dipublikasikan. Jadi, apa yang melakukannya adalah orang yang aku kenal?"
Sama seperti anak normal lainnya, Kira juga memiliki kehidupannya sendiri. Ia bersekolah. Dan dengan sifatnya yang seperti itu, tidak heran kalau ada yang ingin agar ia menghilang.
"Kumpulan orang-orang naif yang menganggap sampah dan genius adalah sama, Tyrannos sialan. Memberi hukuman pada mereka yang tak bisa disentuh hukum, ini adalah hukuman bagi mereka yang dianggap bersalah."
Tak jauh dari Kira, sebuah tim yang terdiri dari tiga lelaki dan satu perempuan telah bersiaga untuk memburunya. "Tetap pada rencana, jangan biarkan dia hidup. Ayo bergerak!" perintah ketua mereka.
Mereka menggunakan radar untuk melacak posisi tepat Kira berada. Namun dengan itu, ia jadi tahu kalau dirinya diincar. "Musuh? Hah, bagiku kalian semua adalah mangsa." ucap Kira, "Dan kalau kalian punya makanan juga, ini akan jadi menarik."
Anak itu menerima tantangan mereka. Kira balik melacak dengan radarnya, namun kemudian ia kaget karena jumlah mereka, "Sebuah tim terdiri dari empat orang?" Kira panik. "Bahkan untukku, sebuah tim yang terdiri dari empat orang cukup berat. Dan lagi, aku hanya memiliki dua BIM. Pilihan terbaik adalah melarikan diri." Kira melihat sekeliling, namun ...
"Di depan adalah laut, sebelah kanan dan kiri adalah tebing yang tinggi, satu-satunya jalan keluar adalah wilayah berbukit di sebelah sana. Tapi, itu adalah arah kedatangan mereka. Dan dengan formasi mereka yang seperti itu, apa aku sudah terjebak ke dalam jebakan mereka? Tidak!"
Kira mencoba untuk tidak panik. "Tak banyak orang di pulau ini yang lebih hebat dariku kalau dalam hal BTOOOM! Tak mungkin aku kalah melawan mangsa kecil seperti mereka!!"
Kira bersembunyi di balik batu, sambil mengawasi pancaran radar mereka. Orang-orang itu terus saja memancarkan radarnya. Jadi, sangat mudah untuk mengetahui keberadaan mereka. "Kenapa orang-orang itu terus memancarkan radar seperti itu? Mereka saling memancarkan secara berturut-turut. Tak ada gunanya melakukan hal seperti itu kan? Ah ..." Anak itu menyadari sesuatu.
"Mereka pasti benar-benar pemula." Kira menggunakan radarnya untuk membatalkan radar lawan. Jika radar saling bertabrakan, maka posisinya tak akan diketahui. "Kalau aku mengikuti pola mereka dalam menggunakan radar, tak peduli dari mana datangnya, sinyalku akan bisa kubatalkan. Jadi ini berarti aku bisa bersembunyi kemanapun yang aku mau."
Kira berlari, mencari tempat persembunyian sambil terus memantulkan sinyal-sinyal radar yang mereka pancarkan. "Tak peduli berapa banyak pemula yang mengincarku, mereka bukanlah tandinganku." anak itu meloncat ke suatu celah di balik batu. "Kalau aku menunggu di sini, mereka akan mengikuti jalan tadi dan aku akan menyerang mereka sekaligus saat telah berada di jangkauan yang tepat."
Dari sana, Kira dapat melihat saat ketua dari mereka mendekat. Dengan langkah yang tenang, ketua mereka berjalan melewati tempat Kira bersembunyi.
"Dia disana. Apa lelaki itu adalah ketua mereka? Dia cukup tenang. Ah, beruntung!!" pikir Kira saat melihat lelaki itu membawa dua tas BIM.
"Dia memiliki banyak BIM. Haha, ini terlalu mudah bagiku, mati kau!!!" Dari tempatnya, Kira melempar BIM. Dan kemudian, Booommbbb!!! Meledak tepat di area lelaki itu berada. "Bagus, satu berhasil dijatuhkan!!!" ucapnya senang. Tapi kemudian, "Eh!?" Kira kaget.
Ternyata lelaki itu selamat. Suatu prisai berbentuk piramida menyelimuti dirinya, melindungi lelaki itu dari ledakan.
"Eh!!? Ke-kenapa dia masih hidup!? Padahal tadi itu serangan langsung!! Piramid cahaya apa itu!!?"
Tanpa banyak bicara lelaki itu balas menyerang, melempar bom waktu yang telah disetting tepat ke arah Kira berada. Booombbb!!! BIM tersebut mencapai angka nol dan meledak di udara, menciptakan percikan api yang menghujani Kira. "Aakh, terbakar!!!" Anak itu lari sekuat tenaga, berusaha untuk menjauh.
Anak itu berhasil keluar dari jangkauan api. Akan tetapi, lelaki tadi kembali menyerang. Gerakannya begitu cepat dan sekarang ia telah berada di belakang Kira, kemudian dengan jenis BIM yang sama kembali menyerangnya.
Booombb!!!!! Lagi-lagi terjadi ledakan. Lelaki itu mengecek dengan radar, dan ternyata Kira masih mampu lolos. "Gerakan yang bagus. Meloncat bahkan sebelum aku melemparnya." ucap lelaki itu. "Tapi, dia masuk ke sudut S? Bagus, ayo kita kepung anak itu."
Lelaki tadi memberi sinyal pada tiga rekannya yang lain.
"Sial!!" umpat Kira sambil terus berlari. "Apa-apaan orang itu!? BIM tak mempan padanya, piramid cahaya apa itu sebenarnya!? Bagaimana ini, aku hanya memiliki satu BIM tersisa. Tunggu, apa pola sonar yang bodoh tadi itu memang sengaja untuk memancingku keluar?"
Anak itu panik, sementara lawan semakin mendekat.
"Aku tak mengerti. Ini bukanlah cara kerja BTOOOM! Mereka, bergerak ...
Apa ia menggunakan sinyalnya untuk berkomunikasi dengan rekan-rekannya? Teknik ini, dengan ini aku tak akan bisa menemukan posisi tiga orang lainnya. Tapi, aku masih bisa membatalkan sinyalku untuk bersembunyi."
Sementara itu di gedung Tyrannos, para pekerja masih tampak bekerja di depan komputer seperti biasa. Namun tanpa mereka sadari, ada sesuatu yang salah. Mesin server rusak, dan mereka tidak menyadarinya.
Kembali ke pertarungan, lelaki tadi semakin mendekat. "Meski hanya bocah kecil, aku tak akan memberi ampun. Itulah bagaimana cara kami berburu, menyudutkan mangsa sampai benar-benar tak ada jalan untuk kabur. setelah ia sampai di pantai, maka semuanya berakhir."
"Sial!!" Kira telah sampai di ujung pantai. "Tak ada tempat lagi untuk bersembunyi, dan radar orang itu terus saja menyembunyikan keberadaan teman-temannya. Apa yang harus kulakukan sekarang!? Apa aku, sudah benar-benar terjebak!?"
Di sisi Tyrannos, kerusakan tadi menjadi semakin parah. Hingga kemudian, tulisan-tulisan error muncul di layar. Akhirnya, mereka sadar. "Apa!? Ada kerusakkan!!?"
"Sinyal dari pulau tak bisa dilacak, kelihatannya seluruh server di pulau telah down. Pasti karena terlalu banyak memuat data dari pemain. Dan karena ini, kurasa fungsi radar para pemain juga akan mati."
"Radarnya juga!? Tapi pertarungannya masih berlanjut, kan?"
"Aku benar-benar minta maaf." ucap seorang pegawai. "Kerusakan ini adalah tanggung jawabku."
"Tanggung jawabmu? Ya sudah, tak perlu mempermasalahkan penyebabnya, kita akan pergi ke sana besok. Kita bisa memperbaikinya, kan?"
"Ya, seseorang harus pergi ke pulau, dan satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah dengan mengganti hardwarenya."
Dengan hilangnya fungsi radar, sinyal dari orang-orang tadi tiba-tiba saja menghilang. Kira kaget, dan sebenarnya ini merupakan keuntungan tersendiri baginya. "Sinyal mereka berhenti? Ini aneh. Pasti ada sesuatu yang salah. Apa mungkin ... Radarnya berhenti bekrja!? Bagus ..."
Berbeda dengan Kira yang terlihat begitu lega, lelaki tadi malah kesal. "Ada apa ini? Radarnya berhenti bekerja? Sial, di saat seperti ini ... Cih, sekarang kita tak bisa saling mengetahui posisi masing-masing. Hah, padahal kita sudah sangat dekat dengannya." pikir lelaki itu.
Salah seorang anggota tim mereka, bapak-bapak tua yang tampak lemah menjadi panik karena hal ini. "Ini sangat berbahaya. Sekarang kita tak bisa menemukannya. Sinyal berhenti, apa yang sebenarnya terjadi? Kemana perginya orang-orang?"
"Booo!!!!" Kira muncul secara tiba-tiba dari atas lelaki itu dan langsung menyerang.
"Gyaaaaaa!!!!!!" Bapak-bapak itu semakin panik dan ketakutan. "Si-siapa kau!? Jangan menakut-nakuti orang dewasa, bocah sialan!!"
"Ah?" Kira menggelantungkan kakinya di pohon, "Kau benar-benar tak bisa merasakan bahaya, kan? Kau tahu, orang sepertimu tak akan bisa bertahan di pulau ini."
Tanpa ia sadari, Kira telah menempelkan BIM tipe pemusnah di sepatunya. Dan, sebentar lagi BIM tersebut akan meledak.
"A-apa ini!? Aku tak bisa melepasnya!!"
"Dari sinyal tadi aku sudah tahu, kau adalah lelaki tua, mangsaku yang paling lemah." ucap anak itu. Dan kemudian, Blasttttt!!!!!!!!!! Tubuh bagian bawah orang itu hancur. Hanya tersisa kepala, sebagian tubuh dan tangannya.
Benar-benar musnah. Meski jangkauannya tak terlalu luas, namun tipe penghancur memang sangat amat dahsyat.
"Dia ... Mati?" ketua mampu merasakan kematian salah seorang rekannya.
"He he he, bagus." Kira mengambil chip bapak-bapak itu.
"Pertama chipnya, kemudian BIM. Aaaah, BIM tipe pengejar!!" ucap senang anak itu saat melihat isi BIM bapak-bapak yang dibunuhnya. "Tipe yang langka dan berharga. Masih tersisa tujuh buah, ini menjadi semakin menarik."
Kira mencoba satu BIM tersebut, dan menjadikan lelaki tadi sebagai target. Dengan layar yang ada di dalam BIM itu, tanpa radarpun ia bisa melihat posisi target secara tepat. "Skerang aku bisa melihat posisi kalian bahkan dengan tanpa radar. Hahaha, aku bisa melihat semuanya! Orang itu, kau pasti lelaki yang tadi. Kalau aku berhasil menghabisi pemimpin mereka, situasinya akan terbalik."
Kira telah mengunci targetnya dan bersiap untuk melempar, "Sebelum BIM ini terbang, kalau aku melemparnya ..."
Anak itu melemparnya jauh ke arah belakang lelaki itu. "Dengan ini ia akan datang dari sudut yang tidak terduga, rasakan BIM itu!!" pikir Kira.
Namun, semuanya tak berjalan seperti apa yang ia inginkan.
Lelaki itu memiliki pendengaran yang tajam. Saat mendengar ada suara baling-baling BIM mendekat, ia langsung menekan suatu benda berbentuk prisma yang ada di genggamannya. Dan kemudian, prisai berbentuk piramid menyelimuti dirinya.
Booombbb!!! Terjadi ledakan namun itu sama sekali tak membuat prisainya tergores. "Ca-cahaya itu lagi ... Sebuah prisai!?" pikir kaget Kira. Dan berkat ledakan itu, dua rekannya yang lain jadi tahu posisinya.
"Di sebelah sana ya ..."
"Ah, ternyata di sana."
ucap mereka, seorang pemuda dan perempuan. Berbeda dengan bapak-bapak tadi, mereka tampak cerdas dan kuat.
Kira berlari, anak itu berusaha sekuat tenaga untuk kabur dari mereka. "Hukuman untuk penjahat yang tak bisa disentuh oleh hukum ini ... Benar-benar membuatku terangsang!!" Anak itu memasang senyum mengerikan.
Bersambung ke BTOOOM! Chapter 52

Comments
Post a Comment