Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 202 Bagian 1
"Son Gohan!!!" pak guru menghampiri Son Gohan.
"Uwaa!!!!" Gohan kaget, lamunannya terpecah. Pak guru kesal, kemudian ia memberi Son Gohan hukuman, "Gohan-kun, keluar dan berdirilah di lorong!" bentaknya.
"Ba-baik!" Dengan terpaksa Gohanpun keluar. Melihat Gohan diusir seperti itu, gadis tadi terlihat kasihan. Sepanjang pelajaran, sementara Gohan berdiri sambil membawa dua ember air di luar, gadis itu mengambar wajah Gohan di buku tulisnya. Kelihatannya, gadis itu benar-benar menyukai Son Gohan. Saat gilirannya, saat pak guru memanggil-manggil namanya, "Angela, Angela!?"
Gadis bernama Angela itu diam saja, berharap bisa dihukum sama seperti Son Gohan. Kemudian saat guru menghampirinya, dengan senang hati Angela meminta hukuman yang sama. Ia keluar, ke tempat Gohan berada. "Eh, kamu?" Gohan kaget saat melihat Angela menghampirinya. Terlebih, dengan ekspresinya yang senyam-senyum aneh itu, Gohan benar-benar tak mengerti. "A-apa yang dia inginkan?"
"Namaku Angela ..." ucap gadis itu, dengan pipi memerah dan mata yang berbinar.
"Se-senang berkenalan denganmu." sahut Gohan seadanya.
"Maaf, apa kamu sudah punya pacar?" Angela bertanya to the point.
"Itu, eh, hmm ..."
"Sudah ku duga, begitu ya ..." Angela memasang wajah kecewa. Kemudian tak lama setelahnya, ia menangis tersedu-sedu, "Hiks, hiks!!"
"Ta-tapi ...
Aaah, apa yang harus aku lakukan?" Son Gohan semakin bingung.
"Aku tahu rahasiamu!!" ucap Angela.
"Eeeehh!!!?" dari bingung Gohan kembali menjadi panik. "Benarkah!?"
"Kencanlah denganku." pinta Angela. "Kencan?"
"Kencanlah denganku, maka aku akan menyimpan rahasiamu ..."
"Baiklah, aku setuju." Gohan tak punya pilihan lain.
"Sungguh?? Hore!!!" ucap senang Angela. "Baik, bagaimana kalau kencannya hari minggu nanti saja? Aku akan menunggumu di depan stasiun kereta api Satan city jam 10."
Pulang sekolah, Gohan yang terbang dengan pakaian Great Saiyaman terus kepikiran akan hal tadi. "Sepertinya dia tahu kalau aku adalah Great Saiyaman. Aku harus bersikap baik padanya, agar dia tidak membocorkan rahasiaku. Tapi, aku belum pernah berkencan sebelumnya. Apa yang harus aku lakukan?"
Gohan pulang, kemudian sampai rumah ia bertanya pada ibunya. Tentu saja, setelah mengucapkan salam terlebih dahulu, "Aku pulang!!"
"Ya, bagaimana sekolahmu hari ini, Gohan?"
"Ibu, boleh aku bertanya sesuatu?"
"Hm??" saat itu ibu Gohan sedang di dapur mencuci piring.
"Bagaimana kencan pertama antara ibu dan ayah?"
"Eeh?? Kenapa kau bertanya begitu? Hmm, baik, akan ibu jelaskan ..."
Saat masih kecil, Chichi mengajak Son Goku untuk bertemu di bawah sebuah pohon. "Baik, aku akan mengajakmu untuk berkencan hari ini." ucap Chichi.
"Tapi, aku belum pernah kencan sebelumnya, aku tak tahu apa itu kencan." ucap Goku saat itu.
"Kau harus menggodaku, Goku-san. Kencan adalah hal yang menyenangkan bagi anak laki-laki dan perempuan, kau harus tahu itu." Chichi memalingkan wajahnya.
"Hal yang menyenangkan? Sekarang aku mengerti."
"Jadi kau sudah mengerti, ya?" Chichi menatap ke arah Son Goku. Tapi tiba-tiba, Goku malah melesatkan pukulan ke arahnya.
"Aaaa!!!" Chichi kaget dan langsung menghindar hingga pukulan Son Goku hanya mengenai pohon di belakang Chichi. Selanjutnya, Chichi balas menyerang. Dan akhirnya, kencam mereka malah berakhir dengan pertarungan, pertarungan yang menyenangkan. "kencan itu benar-benar menyenangkan." ucap Goku. Flashback berakhir.
"Aah, bekas pukulan Goku-san di pohon itu masih tertanam di hati ibu." ucap Chichi.
"Aku ... Aku mengerti." ucap Gohan.
Hari yang telah ditentukan, Gohanpun menunggu di tempat yang sudah dijanjikan. Ia memakai jas kuning, kemeja putih, intinya pakaian yang rapi. Ia berdiri sambil menunggu, sampai akhirnya Angelapun datang menghampirinya. "Gohan-san!!" gadis itu memanggil-manggil dari kejauhan.
"Gohan-san, aku benar-benar terkesan. Kau tepat waktu." ucap Angela.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 202 Bagian 3
KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD
"Son Gohan!!!" pak guru menghampiri Son Gohan.
"Uwaa!!!!" Gohan kaget, lamunannya terpecah. Pak guru kesal, kemudian ia memberi Son Gohan hukuman, "Gohan-kun, keluar dan berdirilah di lorong!" bentaknya.
"Ba-baik!" Dengan terpaksa Gohanpun keluar. Melihat Gohan diusir seperti itu, gadis tadi terlihat kasihan. Sepanjang pelajaran, sementara Gohan berdiri sambil membawa dua ember air di luar, gadis itu mengambar wajah Gohan di buku tulisnya. Kelihatannya, gadis itu benar-benar menyukai Son Gohan. Saat gilirannya, saat pak guru memanggil-manggil namanya, "Angela, Angela!?"
Gadis bernama Angela itu diam saja, berharap bisa dihukum sama seperti Son Gohan. Kemudian saat guru menghampirinya, dengan senang hati Angela meminta hukuman yang sama. Ia keluar, ke tempat Gohan berada. "Eh, kamu?" Gohan kaget saat melihat Angela menghampirinya. Terlebih, dengan ekspresinya yang senyam-senyum aneh itu, Gohan benar-benar tak mengerti. "A-apa yang dia inginkan?"
"Namaku Angela ..." ucap gadis itu, dengan pipi memerah dan mata yang berbinar.
"Se-senang berkenalan denganmu." sahut Gohan seadanya.
"Maaf, apa kamu sudah punya pacar?" Angela bertanya to the point.
"Itu, eh, hmm ..."
"Sudah ku duga, begitu ya ..." Angela memasang wajah kecewa. Kemudian tak lama setelahnya, ia menangis tersedu-sedu, "Hiks, hiks!!"
"Ta-tapi ...
Aaah, apa yang harus aku lakukan?" Son Gohan semakin bingung.
"Aku tahu rahasiamu!!" ucap Angela.
"Eeeehh!!!?" dari bingung Gohan kembali menjadi panik. "Benarkah!?"
"Kencanlah denganku." pinta Angela. "Kencan?"
"Kencanlah denganku, maka aku akan menyimpan rahasiamu ..."
"Baiklah, aku setuju." Gohan tak punya pilihan lain.
"Sungguh?? Hore!!!" ucap senang Angela. "Baik, bagaimana kalau kencannya hari minggu nanti saja? Aku akan menunggumu di depan stasiun kereta api Satan city jam 10."
Pulang sekolah, Gohan yang terbang dengan pakaian Great Saiyaman terus kepikiran akan hal tadi. "Sepertinya dia tahu kalau aku adalah Great Saiyaman. Aku harus bersikap baik padanya, agar dia tidak membocorkan rahasiaku. Tapi, aku belum pernah berkencan sebelumnya. Apa yang harus aku lakukan?"
Gohan pulang, kemudian sampai rumah ia bertanya pada ibunya. Tentu saja, setelah mengucapkan salam terlebih dahulu, "Aku pulang!!"
"Ya, bagaimana sekolahmu hari ini, Gohan?"
"Ibu, boleh aku bertanya sesuatu?"
"Hm??" saat itu ibu Gohan sedang di dapur mencuci piring.
"Bagaimana kencan pertama antara ibu dan ayah?"
"Eeh?? Kenapa kau bertanya begitu? Hmm, baik, akan ibu jelaskan ..."
Saat masih kecil, Chichi mengajak Son Goku untuk bertemu di bawah sebuah pohon. "Baik, aku akan mengajakmu untuk berkencan hari ini." ucap Chichi.
"Tapi, aku belum pernah kencan sebelumnya, aku tak tahu apa itu kencan." ucap Goku saat itu.
"Kau harus menggodaku, Goku-san. Kencan adalah hal yang menyenangkan bagi anak laki-laki dan perempuan, kau harus tahu itu." Chichi memalingkan wajahnya.
"Hal yang menyenangkan? Sekarang aku mengerti."
"Jadi kau sudah mengerti, ya?" Chichi menatap ke arah Son Goku. Tapi tiba-tiba, Goku malah melesatkan pukulan ke arahnya.
"Aaaa!!!" Chichi kaget dan langsung menghindar hingga pukulan Son Goku hanya mengenai pohon di belakang Chichi. Selanjutnya, Chichi balas menyerang. Dan akhirnya, kencam mereka malah berakhir dengan pertarungan, pertarungan yang menyenangkan. "kencan itu benar-benar menyenangkan." ucap Goku. Flashback berakhir.
"Aah, bekas pukulan Goku-san di pohon itu masih tertanam di hati ibu." ucap Chichi.
"Aku ... Aku mengerti." ucap Gohan.
Hari yang telah ditentukan, Gohanpun menunggu di tempat yang sudah dijanjikan. Ia memakai jas kuning, kemeja putih, intinya pakaian yang rapi. Ia berdiri sambil menunggu, sampai akhirnya Angelapun datang menghampirinya. "Gohan-san!!" gadis itu memanggil-manggil dari kejauhan.
"Gohan-san, aku benar-benar terkesan. Kau tepat waktu." ucap Angela.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 202 Bagian 3

Comments
Post a Comment